CahTel"A"Dan

Profile Tentang Cahteladan


Mau tau tentang Profile Cahteladan?"Klik" aja gambarnya
Buat temen - temen CAHTELADAN tolong kirim data pribadi serta foto keluarga ke Siska Aditama untuk melengkapi Data Profile Cahteladan.

Info Obat Flu dan Obat Batuk Yang Mengandung Phenylpopanolamine

Assalammu'alaikum Wr. Wb

Hari ini penulis mendapat email dari Mbak Hera,
Adapun isi email tersebut :

Dear All...

Info Obat, bagus buat kita...

Phenylpopanolamine obat influens (decongestant) 1 Maret 2009 ditarik Badan Pengawas Obat &
Pangan Amerika (FDA) karena terbukti penyebab PENDARAHAN OTAK.

Obat-obat
Indonesia yang mengandung Phenylpopanolamine antara lain:

1.Decolgen, 2.Decolsin, 3.Sinutab, 4.Allerin, 5.Bodrexin, 6.Contac500, 7.Cosyr, 8.Flucyl, 9.Fludane, 10.Flugesic, 11.Inza, 12.Komix, 13.Mixaflu, 14.Mixagrip, 15.Sanaflu, 16.Nalgestan, 17.Nodrof, 18.Neozep Forte, 19.Paratusin, 20.Siladek, 21.Procold, 22.Stopcold, 23.Rhinotussal, 24.Triaminic Drop, 25.Tusalgin.

So...lebih teliti dan hati-hati (hindari konsumsi mulai sekarang!)

Beritahu teman-teman dan saudara-saudara

best regards,

hera sulistyowati

Isi email tersebut sangat membuat resah saya kenapa tidak, jadi selama ini ada salah satu Jenis Obat yang saya konsumsi dan ternyata Obat tersebut mengandung sesuatu yang dapat membuat tubuh kita semakin rapuh dan sakit. Dan saya merasakan hampir 10 thun terakhir ini bnyak masyarakat kita yang berumur 50thn keatas bnyak yang mengalami penyakit STROKE dan berbagai macam penyakit lainnya.
Mungkin dari info ini kita dapat lebih sadar bahwa obat-obatan yang beredar diwarung2x yang terjual bebas belum tentu baik buat tubuh kita.
Dari salah satu sumber yang saya lihat ada pembahasan tentang apa itu Phenylpopanolamine. Artikel yang saya dapat :

MASYARAKAT selalu dibuat waswas oleh produsen obat. Kali ini giliran obat flu dan obat batuk, yang ditengarai mengandung Phenyl Propanolamine (PPA), yang dapat membuat stroke --khususnya yang memiliki potensi pengidap darah tinggi.

Mengingat efeknya itulah sehingga pemerintah Amerika (Food and Drug Administration) dan Singapura, menarik semua jenis obat-obatan yang mengandung PPA tadi. Selain dikonsumsi para penderita flu dan batuk, obat-obatan ini juga biasa dikonsumsi para wanita yang ingin melangsingkan badan, karena zat tersebut dapat menahan rasa lapar.

Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (Depkes & Kessos), Kamis mengeluarkan public warning. Dalam siaran persnya, Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Depkes & Kessos Sampurno menyerukan agar masyarakat tak mengkonsumsi obat-obatan tersebut melampau batas yang dianjurkan.

Sehubungan dengan munculnya heboh obat-obatan yang mengandung PPA tadi, Menkes & Kessos Achmad Sujudi, akan meminta produsen obat flu menarik bahan PPA dalam formulasi obat flu dan batuk, karena PPA --diakui Achmad Sujudi-- bisa mengakibatkan percepatan serangan stroke bagi pemakainya.

Phenylpropanolamine adalah sintetis dari senyawa sympathomimetic amine yang secara struktural mirip dengan presor amines epinephrine, phenylephrine, aphedrine dan stimulan sistem saraf pusat seperti ephedrine dan amphetamine.

Hasil penelitian Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA-US) menyebutkan, pemakaian PPA dalam obat dan makanan, mengakibatkan percepatan stroke pada pemakainya.

Hampir seluruh obat flu dan batuk di dunia dan Indonesia, menggunakan formulasi PPA yang berfungsi melegakan pernapasan. Di Indonesia sejumlah obat flu dan obat batuk yang mengandung PPA, antara lain Decolgen, Decolsin, Combi Flu, Contrex, Inza, Komix, Mixagrip, Neozep Forte, Procold, Stopcold, Sanaflu, dan Ultraflu.

Sejumlah negara telah menarik peredaran obat flu/batuk seperti Malaysia, Singapura, dan AS. Sedangkan di Australia dan Inggris hanya meminta produsen mengurangi jumlah takaran PPA maksimal 100-150 mg per hari.

Sementara itu, Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Depkes dan Kessos Sampurno menyatakan, pihaknya bersama GP Farmasi dan Komnas Penilai Obat Jadi (POJ) akan mengadakan pertemuan Selasa (5/12) guna membahas evaluasi penggunaan PPA dalam obat flu/batuk serta mencari pengganti formulasi itu yang lebih aman.

Kendati demikian, Ditjen POM selama ini telah memberikan peringatan pada setiap kemasan obat flu/batuk dalam tablet dan sirup, seperti penggunaan maksimal 75 mg per hari bagi orang dewasa dan 37,5 mg bagi anak-anak usia enam tahun ke atas.

Selain itu, penggunaan obat tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan dan harus dihentikan penggunaannya jika terjadi jantung berdebar, pusing, susah tidur dan tidak boleh digunakan penderita jantung, ginjal, gangguan fungsi hati, darah tinggi, dan diabetes.

Ketika diminta tanggapan berkenaan rencana penarikan PPA dalam obat flu/batuk, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Farmasi Anthony Sunarjo menyatakan, pihaknya belum mengambil sikap dan menyerahkan tentang penggunaan PPA sesuai keputusan Ditjen POM Depkes dan Kessos. "Jika bahan PPA dihilangkan atau diganti bahan lain, tidak ada masalah bagi industri farmasi. Cuma, dampaknya mungkin harganya akan tambah mahal," kata Antony Sunarjo. "Semuanya kami serahkan ke Ditjen POM," tambahnya, pasrah.

Sementara itu, farmakolog FKUI Prof. Dr. Iwan Darmansjah, menyesalkan sikap lamban pemerintah. Katanya, sudah sejak 10-15 tahun lalu, ia sudah menyarankan dosis 10-15 mg saja untuk penggunaan PPA. Waktu itu Ditjen POM sudah setuju. Namun ia tidak mengetahui, kenapa tiba-tiba yang beredar justru dosis 25 mg.

Menurut Iwan, untuk keamanan konsumen, dianjurkan pengurangan dosis PPA atau mengganti dengan yang lebih aman. Misalnya, esetrin atau pseudoesetrin pada dosis 8 mg. "Pasien saya selalu diberi resep itu. Selain aman, juga lebih murah," katanya.

Tahun 1984, menurut Ralph I Horwitz dkk., studi epidemiologi PPA dan stroke diterbitkan. Salah satu isinya menyebut: PPA yang diresepkan pada 1977-1981 diduga menjadi pemicu cerebral hemorrhage pada pasien di bawah 65 tahun.

Merespon kasus demi kasus, pada 1992 FDA bekerjasama dengan sejumlah pabrik obat merekomendasikan studi epidemiologi PPA dan stroke. Salah satu implementasi program itu adalah proyek Hemorrhagic Stroke Project (HSP) yang melibatkan para peneliti Yale University --di bawah pimpinan Ralph I Horwitz MD.

Ada 2078 sampel penelitian dirancang menggunakan sistem acak, lintas etnis dan usia (19-48). Hasilnya, PPA memang meningkatkan risiko stroke hemorrhagis sampai 16 kali, utamanya pada perempuan muda.

Pada dosis tinggi, menurut Prof. Iwan Darmansjah, pemakaian obat PPA memang meningkatkan tekanan darah. Inilah yang --bila berlangsung terus--kemudian bisa memicu serangan stroke.

PPA merupakan sediaan yang umum terdapat pada obat flu dan batuk-pilek serta penurunan nafsu makan. Setiap tahun, milyaran dosis dikonsumsi di AS, membuat PPA termasuk obat paling banyak dijual bebas (dikonsumsi tanpa resep dokter).

Di AS dan Singapura ada sedikitnya 53 merek mengandung PPA yang beredar, dan sudah ditarik per 3 dan 14 November lalu. Sementara di Indonesia, menurut penelitian PIRAC, ada 126 merk beredar luas dan umumnya sebagai obat bebas (tanpa resep).

Sementara itu, Dirjen POM Depkes & Kessos, Sampurno, mengingatkan agar masyarakat tak usah panik. Katanya, tidak ada obat yang secara absolut bebas dari efek samping. Hanya, katanya, selama ini tidak pernah diterima laporan efek samping perdarahan otak yang berhubungan dengan penggunaan PPA.

Sampurno menambahkan, PPA kadang-kadang juga bisa memperburuk kondisi penderita diabetes mellitus (kencing manis), pembesaran sel prostat, dan glaucoma (sejenis penyakit mata).

Disarankan olehnya, agar masyarakat membaca dengan teliti pada sampul obat. Sebaiknya tidak mengkonsumsi melebihi dosis maksimal 75 mg per hari untuk dewasa, dan 37,5 mg bagi anak-anak (6-12 tahun). Ia menambahkan, sebenarnya obat batuk dan flu yang banyak beredar, umumnya cuma mengandung zat berkhasiat penurun panas, pengencer dahak, penekan batuk, dan antihistamin. Namun demikian, ia tetap menganjurkan agar konsumen lebih teliti, dan tidak meminum melebihi dosis.

Sumber :
http://www.gatra.com/2000-12-04/artikel.php?id=1801

SEmua tergantung kita sekarang, seberapa bijak kita mengambil keputusan.

SALAM SUKSES SELALU !!!!!

Siska Aditama

Lihat Selengkapnya .....

Bisnis Online 100% GRUAATISSS!!!!

Assalammu'alaikum Wr. Wb.

Ada banyak cara untuk mendapatkan penghasilan melalui bisnis baik online maupun offline, namun tidak sedikit yang telah mengeluarkan ratusan ribu bahkan jutaan rupiah namun yang namanya penghasilan melimpah dan kebebasan finansil belum juga diraih.

Setelah saya coba mencari dan terus mencari Bisnis Online yang tanpa harus mengeluarkan Biaya ratusan ribu bahkan jutaan rupiah akhirnya saya menemukan(Klik Disini)
Bagaimana jika saat ini telah diluncurkan website full dinamis dan handal sebagai akses menuju kebebasan finansial Anda melalui dasyatnya bisnis online?

==.. Anda masih ragu?
==.. Anda pesimis?
==.. Anda trauma?
==.. Anda takut gagal?
Disini lah tempatnya Bisnis Online dengan modal Rp 0,-


Buang jauh-jauh segala prasangka yang hanya akan membuat Anda tidak memperoleh apapun selain meratapi kemalangan hidup Anda!

Segera bangkit dan mulailah kembali membangun cita-cita Anda!

Semua bisa Anda wujudkan dari sekarang!

Luangkan waktu sejenak untuk mempelajari semua sistem kami di :




SALAM SUKSES SELALU!!!!

Wassalam.

Lihat Selengkapnya .....

Cerita DAri Mbak Hera Sulistyorini

Asslamu'alaikum Wr. Wb.

Hari ini aku bka email ternyata bnyak email yang msuk. Tak trasa dah hmpir 1 blan lebih aku ga update blog ini. Hari ini aku mendapat cerita dari Mbak Hera ya dari cerita tersebut sangat bnyak manfaat nya bagi saya dan mungkin dengan aku posting cerita ini dapat juga bermanfaat bagi kita semua khususnya Cahteladan begitu harapan dari Mbak Hera dan juga Aku.
Ohya ga perlu pnjang lebar nih cerita dari Mbak Hera yang msuk ke email Cahteladan :

Slamat membaca...

Sebuah kisah salah pengertian yg mengakibatkan kehancuran sebuah rumah tangga.
Tatkala nilai akhir sebuah kehidupan sudah terbuka, tetapi segalanya sudah terlambat. Membawa nenek utk tinggal bersama menghabiskan masa tuanya bersama kami, malah telah mengkhianati ikrar cinta yg telah kami buat selama ini,setelah 2 tahun menikah, saya dan suami setuju menjemput nenek di kampung utk tinggal bersama.

Sejak kecil suami saya telah kehilangan ayahnya, dia adalah satu-satunya harapan nenek, nenek pula yg membesarkannya dan menyekolahkan dia hingga tamat kuliah.
Saya terus mengangguk tanda setuju, kami segera menyiapkan sebuah kamar yg menghadap taman untuk nenek, agar dia dapat berjemur, menanam bunga dan sebagainya. Suami berdiri didepan kamar yg sangat kaya dgn sinar matahari, tidak sepatah katapun yg terucap tiba-tiba saja dia mengangkat saya dan memutar-mutar saya seperti adegan dalam film India dan berkata: "Mari,kita jemput nenek di kampung".

Suami berbadan tinggi besar, aku suka sekali menyandarkan kepalaku ke dadanya yg bidang, ada suatu perasaan nyaman dan aman disana. Aku seperti sebuah boneka kecil yg kapan saja bisa diangkat dan dimasukan kedalam kantongnya. Kalau terjadi selisih paham diantara kami, dia suka tiba-tiba mengangkatku tinggi-tinggi diatas kepalanya dan diputar-putar sampai aku berteriak ketakutan baru diturunkan. Aku sungguh menikmati saat-saat seperti itu.

Kebiasaan nenek di kampung tidak berubah. Aku suka sekali menghias rumah dengan bunga segar, sampai akhirnya nenek tidak tahan lagi dan berkata kepada suami:"Istri kamu hidup foya-foya, buat apa beli bunga? Kan bunga tidak bisa dimakan?" Aku menjelaskannya kepada nenek: "Ibu, rumah dengan bunga segar membuat rumah terasa lebih nyaman dan suasana hati lebih gembira". Nenek berlalu sambil mendumel, suamiku berkata sambil tertawa: "Ibu, ini kebiasaan orang kota, lambat laun ibu akan terbiasa juga."

Nenek tidak protes lagi, tetapi setiap kali melihatku pulang sambil membawa bunga, dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya berapa harga bunga itu, setiap mendengar jawabanku dia selalu mencibir sambil
menggeleng-gelengka n kepala. Setiap membawa pulang barang belanjaan,dia selalu tanya itu berapa harganya, ini berapa. Setiap aku jawab, dia selalu berdecak dengan suara keras. Suamiku memencet hidungku sambil berkata: "Putriku, kan kamu bisa berbohong. Jangan katakan harga yang sebenarnya." Lambat laun, keharmonisan dalam rumah tanggaku mulai terusik.

Nenek sangat tidak bisa menerima melihat suamiku bangun pagi menyiapkan sarapan pagi untuk dia sendiri, di mata nenek seorang anak laki-laki masuk ke dapur adalah hal yang sangat memalukan. Di meja makan, wajah nenek selalu cemberut dan aku sengaja seperti tidak mengetahuinya. Nenek selalu membuat bunyi-bunyian dengan alat makan seperti sumpit dan sendok, itulah cara dia protes.

Aku adalah instrukstur tari, seharian terus menari membuat badanku sangat letih, aku tidak ingin membuang waktu istirahatku dengan bangun pagi apalagi disaat musim dingin. Nenek kadang juga suka membantuku di
dapur, tetapi makin dibantu aku menjadi semakin repot, misalnya: dia suka menyimpan semua kantong-kantong bekas belanjaan, dikumpulkan bisa untuk dijual katanya. Jadilah rumahku seperti tempat pemulungan kantong plastik, dimana-mana terlihat kantong plastik besar tempat semua kumpulan kantong plastik.

Kebiasaan nenek mencuci piring bekas makan tidak menggunakan cairan pencuci, agar supaya dia tidak tersinggung, aku selalu mencucinya sekali lagi pada saat dia sudah tidur. Suatu hari, nenek mendapati aku sedang mencuci piring malam harinya, dia segera masuk ke kamar sambil membanting pintu dan menangis. Suamiku jadi serba salah, malam itu kami tidur seperti orang bisu, aku coba bermanja-manja dengan dia, tetapi dia tidak perduli. Aku menjadi kecewa dan marah."Apa salahku?" Dia melotot sambil berkata: "Kenapa tidak kamu biarkan saja? Apakah memakan dengan piring itu bisa membuatmu mati?"

Aku dan nenek tidak bertegur sapa untuk waktu yg culup lama, suasana menjadi kaku. Suamiku menjadi sangat kikuk, tidak tahu harus berpihak pada siapa? Nenek tidak lagi membiarkan suamiku masuk ke dapur, setiap pagi dia selalu bangun lebih pagi dan menyiapkan sarapan untuknya, suatu kebahagiaan terpancar di wajahnya jika melihat suamiku makan dengan lahap, dengan sinar mata yang seakan mencemohku sewaktu melihat padaku, seakan berkata dimana tanggung jawabmu sebagai seorang istri?
Demi menjaga suasana pagi hari agar tidak terganggu, aku selalu membeli makanan diluar pada saat berangkat kerja. Saat tidur, suami berkata:"Luci, apakah kamu merasa masakan ibu tidak enak dan tidak bersih sehingga kamu tidak pernah makan di rumah?" sambil memunggungiku dia berkata tanpa menghiraukan air mata yg mengalir di kedua belah pipiku. Dan dia akhirnya berkata: "Anggaplah ini sebuah permintaanku, makanlah bersama kami setiap pagi". Aku mengiyakannya dan kembali ke meja makan yg serba canggung itu.

Pagi itu nenek memasak bubur, kami sedang makan dan tiba-tiba ada suatu perasaan yg sangat mual menimpaku, seakan-akan isi perut mau keluar semua. Aku menahannya sambil berlari ke kamar mandi, sampai disana aku segera mengeluarkan semua isi perut. Setelah agak reda, aku melihat suamiku berdiri didepan pintu kamar mandi dan memandangku dengan sinar mata yg tajam, diluar sana terdengar suara tangisan nenek dan berkata-kata dengan bahasa daerahnya. Aku terdiam dan terbengong tanpa
bisa berkata-kata. Sungguh bukan sengaja aku berbuat demikian!
Pertama kali dalam perkawinanku, aku bertengkar hebat dengan suamiku, nenek melihat kami dengan mata merah dan berjalan menjauh…… suamiku segera mengejarnya keluar rumah.

Menyambut anggota baru tetapi dibayar dengan nyawa nenek.
Selama 3 hari suamiku tidak pulang ke rumah dan tidak juga meneleponku. Aku sangat kecewa, semenjak kedatangan nenek di rumah ini, aku sudah banyak mengalah, mau bagaimana lagi? Entah kenapa aku selalu merasa mual dan kehilangan nafsu makan ditambah lagi dengan keadaan rumahku yang kacau, sungguh sangat menyebalkan. Akhirnya teman sekerjaku berkata:"Luci, sebaiknya kamu periksa ke dokter". Hasil pemeriksaan menyatakan aku sedang hamil. Aku baru sadar mengapa aku mual-mual pagi itu. Sebuah
berita gembira yg terselip juga kesedihan. Mengapa suami dan nenek sebagai orang yg berpengalaman tidak berpikir sampai sejauh itu?

Di pintu masuk rumah sakit aku melihat suamiku, 3 hari tidak bertemu dia berubah drastis, muka kusut kurang tidur, aku ingin segera berlalu tetapi rasa iba membuatku tertegun dan memanggilnya. Dia melihat ke
arahku tetapi seakan akan tidak mengenaliku lagi, pandangan matanya penuh dengan kebencian dan itu melukaiku. Aku berkata pada diriku sendiri, jangan lagi melihatnya dan segera memanggil taksi. Padahal aku
ingin memberitahunya bahwa kami akan segera memiliki seorang anak. Dan berharap aku akan diangkatnya tinggi-tinggi dan diputar-putar sampai aku minta ampun tetapi..... mimpiku tidak menjadi kenyataan. Didalam taksi air mataku mengalir dengan deras. Mengapa kesalah pahaman ini berakibat sangat buruk?

Sampai di rumah aku berbaring di ranjang memikirkan peristiwa tadi, memikirkan sinar matanya yg penuh dengan kebencian, aku menangis dengan sedihnya. Tengah malam,aku mendengar suara orang membuka laci, aku menyalakan lampu dan melihat dia dgn wajah berlinang air mata sedang mengambil uang dan buku tabungannya. Aku nenatapnya dengan dingin tanpa berkata-kata. Dia seperti tidak melihatku saja dan segera berlalu. Sepertinya dia sudah memutuskan utk meninggalkan aku. Sungguh lelaki yg sangat picik, dalam saat begini dia masih bisa membedakan antara cinta dengan uang. Aku tersenyum sambil menitikan air mata.

Aku tidak masuk kerja keesokan harinya, aku ingin secepatnya membereskan masalah ini, aku akan membicarakan semua masalah ini dan pergi mencarinya di kantornya.Di kantornya aku bertemu dengan seketarisnya yg melihatku dengan wajah bingung."Ibunya pak direktur baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas dan sedang berada di rumah sakit. Mulutku terbuka lebar. Aku segera menuju rumah sakit dan saat menemukannya, nenek sudah meninggal. Suamiku tidak pernah menatapku, wajahnya kaku. Aku memandang jasad nenek yg terbujur kaku.. Sambil menangis aku menjerit dalam hati: "Tuhan, mengapa ini bisa terjadi?"
Sampai selesai upacara pemakaman, suamiku tidak pernah bertegur sapa denganku, jika memandangku selalu dengan pandangan penuh dengan kebencian.

Peristiwa kecelakaan itu aku juga tahu dari orang lain, pagi itu nenek berjalan ke arah terminal, rupanya dia mau kembali ke kampung. Suamiku mengejar sambil berlari, nenek juga berlari makin cepat sampai tidak
melihat sebuah bus yg datang ke arahnya dengan kencang. Aku baru mengerti mengapa pandangan suamiku penuh dengan kebencian. Jika aku tidak muntah pagi itu, jika kami tidak bertengkar, jika........ .... dimatanya, akulah penyebab kematian nenek.

Suamiku pindah ke kamar nenek, setiap malam pulang kerja dengan badan penuh dengan bau asap rokok dan alkohol. Aku merasa bersalah tetapi juga merasa harga diriku terinjak-injak. Aku ingin menjelaskan bahwa semua ini bukan salahku dan juga memberitahunya bahwa kami akan segera mempunyai anak. Tetapi melihat sinar matanya, aku tidak pernah menjelaskan masalah ini. Aku rela dipukul atau dimaki-maki olehnya
walaupun ini bukan salahku. Waktu berlalu dengan sangat lambat. Kami hidup serumah tetapi seperti tidak mengenal satu sama lain. Dia pulang makin larut malam. Suasana tegang didalam rumah.

Suatu hari, aku berjalan melewati sebuah café, melalui keremangan lampu dan kisi-kisi jendela, aku melihat suamiku dengan seorang wanita didalam. Dia sedang menyibak rambut sang gadis dengan mesra. Aku tertegun dan mengerti apa yg telah terjadi. Aku masuk kedalam dan berdiri di depan mereka sambil menatap tajam kearahnya. Aku tidak menangis juga tidak berkata apapun karena aku juga tidak tahu harus berkata apa. Sang gadis melihatku dan ke arah suamiku dan segera hendak berlalu. Tetapi dicegah oleh suamiku dan menatap kembali ke arahku dengan sinar mata yg tidak kalah tajam dariku. Suara detak jantungku terasa sangat keras, setiap detak suara seperti suara menuju kematian.

Akhirnya aku mengalah dan berlalu dari hadapan mereka, jika tidak.. mungkin aku akan jatuh bersama bayiku dihadapan mereka. Malam itu dia tidak pulang ke rumah. Seakan menjelaskan padaku apa yang telah terjadi. Sepeninggal nenek, rajutan cinta kasih kami juga sepertinya telah berakhir. Dia tidak kembali lagi ke rumah, kadang sewaktu pulang ke rumah, aku mendapati lemari seperti bekas dibongkar.
Aku tahu dia kembali mengambil barang-barang keperluannya. Aku tidak ingin menelepon dia walaupun kadang terbersit suatu keinginan untuk menjelaskan semua ini. Tetapi itu tidak terjadi..... ...., semua berlalu begitu saja.

Aku mulai hidup seorang diri, pergi check kandungan seorang diri. Setiap kali melihat sepasang suami istri sedang check kandungan bersama, hati ini serasa hancur. Teman-teman menyarankan agar aku membuang saja bayi ini, tetapi aku seperti orang yg sedang histeris mempertahankan miliknya. Hitung-hitung sebagai pembuktian kepada nenek bahwa aku tidak bersalah.

"Suatu hari pulang kerja, aku melihat dia duduk didepan ruang tamu. Ruangan penuh dengan asap rokok dan ada selembar kertas diatas meja, tidak perlu tanya aku juga tahu surat apa itu. 2 bulan hidup sendiri, aku sudah bisa mengontrol emosi. Sambil membuka mantel dan topi aku berkata kepadanya: "Tunggu sebentar, aku akan segera menanda tanganinya". Dia melihatku dengan pandangan awut-awutan demikian juga aku. Aku berkata pada diri sendiri, jangan menangis, jangan menangis. Mata ini terasa sakit sekali tetapi aku terus bertahan agar air mata ini tidak keluar.

Selesai membuka mantel, aku berjalan ke arahnya dan ternyata dia memperhatikan perutku yg agak membuncit. Sambil duduk di kursi, aku menanda tangani surat itu dan menyodorkan kepadanya."Luci, kamu hamil?" Semenjak nenek meninggal, itulah pertama kali dia berbicara kepadaku. Aku tidak bisa lagi membendung air mataku yg mengalir keluar dengan derasnya. Aku menjawab: "Iya, tetapi tidak apa-apa. Kamu sudah boleh pergi". Dia tidak pergi, dalam keremangan ruangan kami saling berpandangan. Perlahan-lahan dia membungkukan badannya ke tanganku, air matanya terasa menembus lengan bajuku. Tetapi di lubuk hatiku, semua sudah berlalu, banyak hal yg sudah pergi dan tidak bisa diambil kembali.
Entah sudah berapa kali aku mendengar dia mengucapkan kata: "Maafkan aku, maafkan aku". Aku pernah berpikir untuk memaafkannya tetapi tidak bisa. Tatapan matanya di cafe itu tidak akan pernah aku lupakan. Cinta diantara kami telah ada sebuah luka yg menganga. Semua ini adalah sebuah akibat kesengajaan darinya.

Berharap dinding es itu akan mencair, tetapi yang telah berlalu tidak akan pernah kembali. Hanya sewaktu memikirkan bayiku, aku bisa bertahan untuk terus hidup. Terhadapnya, hatiku dingin bagaikan es, tidak pernah menyentuh semua makanan pemberian dia, tidak menerima semua hadiah pemberiannya tidak juga berbicara lagi dengannya. Sejak menanda tangani surat itu, semua cintaku padanya sudah berlalu, harapanku telah lenyap tidak berbekas.

Kadang dia mencoba masuk ke kamar untuk tidur bersamaku, aku segera berlalu ke ruang tamu, dia terpaksa kembali ke kamar nenek. Malam hari, terdengar suara orang mengerang dari kamar nenek tetapi aku tidak perduli. Itu adalah permainan dia dari dulu. Jika aku tidak perduli padanya, dia akan berpura-pura sakit sampai aku menghampirinya dan bertanya apa yang sakit. Dia lalu akan memelukku sambil tertawa terbahak-bahak. Dia lupa........ , itu adalah dulu, saat cintaku masih membara, sekarang apa lagi yg aku miliki?

Begitu seterusnya, setiap malam aku mendengar suara orang mengerang sampai anakku lahir. Hampir setiap hari dia selalu membeli barang-barang perlengkapan bayi, perlengkapan anak-anak dan buku-buku bacaan untuk anak-anak. Setumpuk demi setumpuk sampai kamarnya penuh sesak dengan barang-barang. Aku tahu dia mencoba menarik simpatiku tetapi aku tidak bergeming. Terpaksa dia mengurung diri dalam kamar, malam hari dari kamarnya selalu terdengar suara pencetan keyboard komputer. Mungkin dia lagi tergila-gila chatting dan berpacaran di dunia maya pikirku. Bagiku itu bukan lagi suatu masalah.

Suatu malam di musim semi, perutku tiba-tiba terasa sangat sakit dan aku berteriak dengan suara yg keras. Dia segera berlari masuk ke kamar, sepertinya dia tidak pernah tidur. Saat inilah yg ditunggu-tunggu olehnya. Aku digendongnya dan berlari mencari taksi ke rumah sakit. Sepanjang jalan, dia mengenggam dengan erat tanganku, menghapus keringat dingin yg mengalir di dahiku. Sampai di rumah sakit, aku segera
digendongnya menuju ruang bersalin. Di punggungnya yg kurus kering, aku terbaring dengan hangat dalam dekapannya. Sepanjang hidupku, siapa lagi yg mencintaiku sedemikian rupa jika bukan dia?

Sampai dipintu ruang bersalin, dia memandangku dengan tatapan penuh kasih sayang saat aku didorong menuju persalinan, sambil menahan sakit aku masih sempat tersenyum padanya. Keluar dari ruang bersalin, dia memandang aku dan anakku dengan wajah penuh dengan air mata sambil tersenyum bahagia. Aku memegang tangannya, dia membalas memandangku dengan bahagia, tersenyum dan menangis lalu terjerambab ke lantai. Aku berteriak histeris memanggil namanya.

Setelah sadar, dia tersenyum tetapi tidak bisa membuka matanya…… aku pernah berpikir tidak akan lagi meneteskan sebutir air matapun untuknya, tetapi kenyataannya tidak demikian, aku tidak pernah merasakan sesakit seperti saat ini. Kata dokter, kanker hatinya sudah sampai pada stadium mematikan, bisa bertahan sampai hari ini sudah merupakan sebuah mukjizat. Aku tanya kapankah kanker itu terdeteksi? 5 bulan yg lalu kata dokter, bersiap-siaplah menghadapi kemungkinan terburuk. Aku tidak lagi peduli dengan nasehat perawat, aku segera pulang ke rumah dan ke kamar nenek lalu menyalakan komputer.

Ternyata selama ini suara orang mengerang adalah benar apa adanya, aku masih berpikir dia sedang bersandiwara…… Sebuah surat yg sangat panjang ada di dalam komputer yg ditujukan kepada anak kami. "Anakku, demi dirimu aku terus bertahan, sampai aku bisa melihatmu. Itu adalah harapanku.. Aku tahu dalam hidup ini, kita akan menghadapi semua bentuk kebahagiaan dan kekecewaan, sungguh bahagia jika aku bisa melaluinya bersamamu tetapi ayah tidak mempunyai kesempatan untuk itu. Didalam komputer ini, ayah mencoba memberikan saran dan nasehat terhadap segala kemungkinan hidup yg akan kamu hadapi. Kamu boleh mempertimbangkan saran ayah. "Anakku, selesai menulis surat ini, ayah merasa telah menemanimu hidup selama bertahun-tahun. Ayah sungguh bahagia. Cintailah ibumu, dia sungguh menderita, dia adalah orang yg paling mencintaimu dan adalah orang yg paling ayah cintai".

Mulai dari kejadian yg mungkin akan terjadi sejak TK , SD , SMP, SMA sampai kuliah, semua tertulis dengan lengkap didalamnya. Dia juga menulis sebuah surat untukku. "Kasihku, dapat menikahimu adalah hal yg paling bahagia aku rasakan dalam hidup ini. Maafkan salahku, maafkan aku tidak pernah memberitahumu tentang penyakitku. Aku tidak mau kesehatan bayi kita terganggu oleh karenanya. Kasihku, jika engkau menangis sewaktu membaca surat ini, berarti kau telah memaafkan aku. Terima kasih atas cintamu padaku selama ini. Hadiah-hadiah ini aku tidak punya kesempatan untuk memberikannya pada anak kita.. Pada bungkusan hadiah tertulis semua tahun pemberian padanya".

Kembali ke rumah sakit, suamiku masih terbaring lemah. Aku menggendong anak kami dan membaringkannya diatas dadanya sambil berkata: "Sayang, bukalah matamu sebentar saja, lihatlah anak kita. Aku mau dia merasakan kasih sayang dan hangatnya pelukan ayahnya". Dengan susah payah dia membuka matanya, tersenyum... ....... anak itu tetap dalam dekapannya, dengan tangannya yg mungil memegangi tangan ayahnya yg kurus dan lemah. Tidak tahu aku sudah menjepret berapa kali momen itu dengan kamera di tangan sambil berurai air mata........ .........

Teman2 terkasih, aku sharing cerita ini kepada kalian, agar kita semua bisa menyimak pesan dari cerita ini. Mungkin saat ini air mata kalian sedang jatuh mengalir atau mata masih sembab sehabis menangis, ingatlah
pesan dari cerita ini: "Jika ada sesuatu yg mengganjal di hati diantara kalian yg saling mengasihi, sebaiknya utarakanlah jangan simpan didalam hati".
Siapa tau apa yg akan terjadi besok? Ada sebuah pertanyaan: Jika kita tahu besok adalah hari kiamat, apakah kita akan menyesali semua hal yg telah kita perbuat? atau apa yg telah kita ucapkan? Sebelum segalanya
menjadi terlambat, pikirlah matang2 semua yg akan kita lakukan sebelum kita menyesalinya seumur hidup.

Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari cerita diatas,

SALAM SUKSES SELALU

Siska

Lihat Selengkapnya .....

Kotak Komentar / Wenehono Komentarmu Ning Kene

Your Name :
Your Email :
Subject :
Message :
Image (case-sensitive):

Komentar Yang Masuk Ke Email Cahteladan


Wed,9/17/2008 1:32 pm


Sender's name : bennypew
Sender's Email : bennypew@gmail.com

weladala koq cah ayu potone ga cetho ki pie to..............
wahhh ki dah ada pre party sebelum reuni besar neeehhh...

Haahahaha,,...indro ternyata masih mempunyai kesulitan susah mingkem.dipaksa tuhhhh

sukses boat temen2.
selamat berkaraya

salam


bennypew
http://baliklayarindonesia.blogspot.com



Wed,9/17/2008 10:11 am

Sender's name : Masboy
Sender's Email : indragol@yahoo.com


Bagi Siapa saja yang berminat mudik bareng bisa dikoordinasikan, waktu tanggal 270908, Murah meriah, naik Bis....daftarkan segera diri anda dan keluarga...
Tempat kumpul di Jl.Ciu.
Okey tak tunggu kabarnya


From: Bekti Harsono
To: Siska Aditama
Sent: Saturday, January 31, 2009 7:24:22 PM
Subject: Re: Salam Kenal

Halah halah, mas adi (manggilnya siapa ya) ini lho,
hehe, biasa lah, smp kan baru anak2 (hehe, paling ndak utk aku dink), jd lum ngerti serta faham pentingnya bersosialisasi serta mencari temen yg sebuanyak2nya.
lagian, kalo anak2 3A bnyk kok yg kenal, sopo yo yg cowok putih, nguter, tinggi....lali aku jenenge....kenal baik, entah dimana dia skrg.

lagian, A-H buanyak bngt, hehe, banyak yg ndak kenal, kenalpun kalo skrg ketemu, sering lupa juga....abisnya dulu aku sma di jogja sendirian, yg lainnya di solo/skh, jd terasing sendiri deh.

yg temen2 sma aja, yg cuman 6 kelas, paling aku masih ingetnya 80% aja kalo ketemu, hehe....

iya deh, tar kalo pas balik kampung, coba kuhub temen2 yg lain.
btw mas adi skrg domisili dmn nih? Jkt ya?
kalo mo add aku :
1. YM: bekti_harsono@yahoo.com
2. MSN: bektiharsono@hotmail.com
3. FB/FS: bektiharsono@gmail.com

sip, smg bisa memulai kembali tali silaturahmi
matur nuwun



Sender's name : Anis
Sender's Email : yusuans@rocketmail.com
Referrer : http://www.cahteladan.blogspot.com/

untuk cah teladan, pak anis buat blog konseling bagi semua siswa dan para alumni coba buka link ini http://www.smpn1skhcounseling.blogspot.com.


salam buat semuanya!

Pengikut